Minggu, 02 Juni 2013

The Power of Writing



Banyak orang memandang profesi Penulis sebagai profesi yang sulit dan jauh dari impian dan harapan mereka. Menjadi Penulis bukanlah karir yang bagus untuk digeluti bahkan diharapkan untuk menopang kehidupannya. Sebagian lagi merasa tidak mungkin menjadi penulis, karena jauh dari bakat dan keinginannya. Namun sebenarnya tidaklah demikian.

Yang diperlukan saat ini adalah bagaimana kita melihat ‘the power of writing’ dari sisi diri kita sendiri.  Pandangan dan pikiran ‘membaca saja malas apalagi menulis’, tidak lagi bisa dipakai untuk alasan sulit menulis. Yang ada adalah kemalasan dan tidak tahu juga tidak mau tahu bahwa menulis sebuah kegiatan yang mudah asyik dan menyenangkan, menulis menyehatkan, menulis karir yang tidak ada pensiun, menulis menjauhi diri kita dari pelupa, menulis membuat kita lebih tahu, menulis membuka dan mewarnai dunia.

Paradigma lama tentang sulitnya menulis harus segera dihapus dan dibuang dari memory kita, otak kita dengan segala kemampuan yang ada masih bisa menyerap dan melakukan menulis dengan baik. Segera instal program menulis dengan baik dan tepat. Metode menulis dengan cara lama harus segera diubah, diganti, dan didelete, agar segala kesulitan itu hilang dan diganti dengan metode yang baru, baik, dan mudah. Apa saja yang harus dilakukan?

Ya, menulis jangan pernah dipikirkan. Karena proses berpikir dilakukan sebelum kita menghadap laptop atau pena dan lembaran kertas. Lakukan proses internalisasi (masuk kedalam sesuatu yang akan kita tulis), sehingga saat menulis, kita tidak lagi memikirkannya, tetapi langsung mengalirkannya menjadi kata-kata atau kalimat yang kita rangkai dengan baik dan indah.

Jangan terganggu dengan salah ketik atau salah tulis dengan mengoreksinya seketika, atau kekhawatiran nyambung  dan tidak nyambung tulisan kita. Abaikan saja sementara hingga selesai ide tulisan kita kita tuliskan. Setelah tulisan kita selesai baru kita lakukan baca ulang dan koreksi dengan baik.  Membaca berulang-ulang tulisan kita dari awal merupakan kegiatan yang tidak produktif, biarkan saja tulisan kita mengalir. Bacalah tulisan kita setelah semua ide tulisan kita selesai. Membaca berulang-ulang membuat gatal untuk koreksi/edit. Cenderung tulisan kita makin sedikit dan ide kita hilang, tidak tuntas menuliskannya. Selain itu menghambat mengalirnya ide dalam bentuk tulisan mengalir dengan baik.

Kadang kita merasa ada tekanan dalam menulis. Menulis harus enjoy dan dinikmati, tanpa beban dan tekanan baik dari luar, apalagi dari dalam. Buat diri kita, pikiran kita dan perasaan kita bebas. Tulislah apa saja yang ingin kita tuliskan tanpa terganggu hal-hal yang bersifat  aturan menulis maupun situasi dan keadaan diluar diri kita. Tidak percaya diri atas tulisan kita atau over confidence, sering kali mengganggu proses menulis kita. Peranan otak kiri sementara diabaikan, lebih kedepankan dan utamakan peranan otak kanan, tanpa beban, menulis dengan merdeka.

The Power of Writing, menjadi alasan kuat kita, mengapa kita harus menulis. Kekuatan yang sangat luar biasa bila kita mengetahuinya. Seperti yang telah disampaikan diatas beberapa kekuatan menulis. Bila kita perhatikan berapa banyak situasi dan keadaan berubah dan diubah oleh sebuah pemikiran yang dituliskan di dalam sebuah buku, atau berita dan informasi di media. Opini yang beredar yang mempengaruhi situasi dan kondisi masyarakat dan bangsa. Bahkan menulis bisa mengangkat dan membunuh ‘karakter’ seseorang. Betapa bahayanya bila kemampuan menulis dimiliki oleh orang-orang atau lembaga yang memiliki kekuatan dan kekuasaan negatif, orang-orang atau lembaga yang  ingin mengubah cara pandang yang negatif, atau ada pemaksaan opini dengan cara menulis. Sungguh itu berbahaya, karena menulis sangat mudah dan halus dalam beropini. Dengan tulisan pemikiran dan infiltrasi sebuah keyakinan dan dogma dengan halus masuk dan mempengaruhi siapa pun. Diperlukan hati yang sehat dan bersih, sehingga tulisan memberikan banyak manfaat, menyehatkan bagi penulisnya dan juga pembacanya. Menulis dengan hati, membuat kita lebih bijak, apa pun jenis tulisan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts